BARATNEWS.CO – Bung Karno, proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia, bukan hanya meninggalkan jejak sejarah bagi bangsa, tetapi juga warisan keluarga yang penuh warna.
Selain Guruh dan Megawati Soekarnoputri yang dikenal luas sebagai politisi, Bung Karno memiliki anak-anak lain dengan latar belakang dan profesi yang beragam, mulai dari dunia politik, seni, hingga kegiatan sosial dan jurnalistik.
Kisah hidup mereka bukan sekadar daftar nama, melainkan cerminan dari kehidupan sang proklamator yang luas, penuh dinamika, dan menyentuh berbagai lapisan masyarakat.
Dari panggung opera di Roma, ruang rapat parlemen di Jakarta, hingga panggung seni pertunjukan dan biro iklan internasional, setiap anak Bung Karno menapaki jalan hidupnya sendiri.
Ada yang terjun ke politik, ada yang menekuni seni, dan ada pula yang aktif dalam kegiatan sosial, terkadang penuh kontroversi, namun selalu meninggalkan jejak yang unik.
Mereka adalah potret keluarga besar Bung Karno. Beragam, dinamis, dan terus menginspirasi generasi Indonesia. Berikut urutan anak-anak Bung Karno beserta kisah hidup dan karier mereka:
1. Rukmini Soekarno (lahir 26 Agustus 1943 – wafat 1 Mei 2009)
Anak tertua, penyanyi opera yang tinggal di Roma pada 1960-an. Tak hanya piawai di dunia musik, Rukmini juga sempat terlibat dalam dunia politik sebagai anggota tim kampanye George H.W. Bush pada 1987.
Di Roma, ia bertemu Franklin Latimore Kline, seorang aktor asal Amerika Serikat, yang kemudian menjadi pendamping hidupnya.
Dari pernikahan tersebut lahirlah seorang putra bernama Chris Kline, yang mengikuti jejak kreatif orang tuanya namun menekuni dunia jurnalistik. Kisah cinta dan karier Rukmini menunjukkan sisi Bung Karno yang melekat dalam kehidupan internasional anaknya.
2. Mohammad Guntur Soekarnoputra (3 November 1944)
Anak pertama Soekarno dengan Fatmawati, lahir saat masa perjuangan kemerdekaan.
Guntur pernah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014 dan kini aktif di Yayasan Fatmawati dan Yayasan Wildan.
Guntur juga dikenal sebagai sosok yang dekat dengan keluarga, menikah dengan Henny Emilia Handayani dan dikaruniai seorang putri, Puti. Kehidupannya yang sederhana namun berfokus pada kontribusi sosial, memperlihatkan sisi Bung Karno yang menanamkan tanggung jawab dan pelayanan pada anak-anaknya.
3. Megawati Soekarnoputri (23 Januari 1947)
Presiden perempuan pertama Indonesia, aktif di politik sejak 1986 dan hingga kini masih menjabat Ketua Umum PDI Perjuangan.
Perjalanan politiknya penuh liku, mulai dari Wakil Presiden Indonesia pada 21 Oktober 1999 hingga 23 Juli 2001, hingga naik tahta sebagai Presiden setelah Gus Dur diberhentikan.
Jabatan Presiden berlangsung hingga 20 Oktober 2004. Meski gagal merebut kursi nomor satu pada Pemilu 2004, Megawati tetap menjadi simbol kepemimpinan perempuan Indonesia yang tangguh dan penerus politik Bung Karno.
4. Rachmawati Soekarnoputri (lahir 27 September 1950 – wafat 3 Juli 2021)
Adik Megawati, anak ketiga dari Fatmawati. Rachmawati dikenal sebagai politikus sekaligus pengacara. Ia ikut mendirikan Yayasan Pendidikan Bung Karno dan Partai Pelopor pada 2002.
Sosoknya yang tegas dalam politik sekaligus peduli pada pendidikan, mencerminkan semangat Bung Karno untuk memajukan bangsa melalui dua jalur berbeda, yaitu hukum dan politik.
5. Sukmawati Soekarnoputri (26 Oktober 1951)
Adik Megawati, aktif di seni dan politik. Ia mendirikan PNI Soepeni tahun 1998 yang kemudian menjadi PNI Marhaenisme pada 2002.
Sukmawati kerap menjadi sorotan publik berkat komentar pedasnya terhadap pemerintah. Keberaniannya bersuara menunjukkan warisan karakter kuat dari sang ayah.
6. Guruh Soekarnoputra (13 Januari 1953)
Anak bungsu dari Fatmawati, musisi dan penari. Ia mendirikan GSP Production dan Swara Mahardhika, serta pernah menjadi anggota DPR RI dari PDIP sejak 1999 hingga 2024.
Guruh juga meniti jalur internasional melalui seni dan budaya, menikah dengan Guseynova Sabina Padmavati dari Uzbekistan. Sosoknya menunjukkan bahwa warisan Bung Karno tidak hanya politik, tetapi juga seni dan budaya.
7. Karina Kartika Sari Dewi Soekarno (11 Maret 1967)
Anak satu-satunya dari Ratna Sari Dewi (Jepang), dibesarkan di Prancis. Ia aktif di kegiatan sosial melalui Kartika Soekarno Foundation dan berkecimpung dalam dunia jurnalistik.
Karina pernah bekerja di Tokyo sebagai wartawan televisi dan melanjutkan karier di biro periklanan New York. Pernikahannya dengan Frits Frederik Seegers, Presiden Citibank Eropa, menambah dimensi internasional pada kehidupan anak Bung Karno.
8. Totok Suryawan Soekarnoputra (17 Juli 1967)
Anak Soekarno dan Kartini Manoppo, pernah mencalonkan diri sebagai bupati Sulawesi Utara dan caleg DPR RI di Bali pada Pemilu 2019.
Totok sempat bekerja di perusahaan minyak Medco Energi sebelum terjun ke politik. Lahir di Norn Berg, Jerman, ia dibesarkan di luar negeri untuk keselamatan selama peristiwa G30S PKI dan kembali ke Indonesia pada 1978. Kisahnya menggabungkan pengalaman internasional dan politik domestik.
9. Bayu Soekarnoputra (1958)
Anak Soekarno dan Hartini, jarang terekspos publik. Meski minim informasi, keberadaannya menambah warna dalam keluarga besar Bung Karno yang penuh kisah dan misteri.
10. Taufan Soekarnoputra (lahir 17 Maret 1955 – wafat 17 Januari 1986)
Kakak Bayu, juga anak Soekarno dan Hartini. Hidupnya sedikit diketahui publik karena kontroversi poligami Bung Karno.
Taufan lahir di Paviliun Amarta, Istana Bogor, menikah dengan Iryani Levana Danubrata pada 1981, yang sebelumnya ditemuinya saat kuliah. Pernikahan mereka menambah dimensi multikultural dalam keluarga Bung Karno.
11. Ayu Gembirowati
Anak dari Haryati, istri keenam Soekarno. Meski bagian dari keluarga besar, Ayu tidak banyak terekspos publik, namun tetap mencerminkan warisan Bung Karno yang luas dan beragam.
Setiap anak Bung Karno menunjukkan jalan hidup yang berbeda, dari politik, seni, hingga kegiatan sosial, menampilkan warisan sang proklamator yang kaya, beragam, dan inspiratif bagi generasi penerus. (*)
Discussion about this post