YOGYAKARTA | BARATNEWS.CO — Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami erupsi pada Kamis (18/9/2025). Aktivitas erupsi terpantau sejak pukul 00.00 hingga 06.00 WIB.
Berdasarkan pengamatan, tercatat 25 kali gempa guguran dengan amplitudo 2–26 mm dan durasi 43,7–171,41 detik. Selain itu, terjadi 21 kali gempa hybrid/fase banyak dengan amplitudo 1–20 mm dan durasi 11,65–47,77 detik.
“Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung dan berpotensi memicu awan panas guguran di wilayah potensi bahaya,” kata Petugas Pengamatan Gunung Api (PGA) Merapi, Alzwar Nurmanaji, dalam siaran pers tertulis.
Potensi bahaya erupsi saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng.
Sementara di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol sejauh 5 km. Jika terjadi letusan eksplosif, lontaran material vulkanik dapat menjangkau radius hingga 3 km dari puncak.
Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di zona potensi bahaya serta mewaspadai ancaman lahar hujan dan abu vulkanik. “Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” ujar Alzwar. (*)
Discussion about this post