MEULABOH | BARATNEWS.CO – Pengungkapan kasus judi online (judol) seperti tak ada habisnya, belum lama belakangan waktu berhasil diungkap polisi, kini terciduk lagi. Kali ini tiga pemuda diduga bandar judol berinisial F (34), D (21), dan R (19) masuk perangkap aparat kepolisian.
Ketiga pemuda tersebut menjadi aktor penjual chip kepada pengguna seharga 63 ribu setelah membeli via situs jual chip dengan modal Rp60 ribu per satu chip. Aksi ketiga bandar ini telah berlangsung selama enam bulan hingga meraup keuntungan Rp100 juta per bulan.
Mulanya aksi ketiga aktor judol tersebut terendus lewat kecurigaan masyarakat terhadap aktivitas mereka di salah satu rumah warga di Kabupaten Aceh Barat. Informasi ini ditindaklanjuti Satreskrim Polres Aceh Barat, tiga bandar ini pun kemudian dibekuk pada Selasa (3/6/2025).
“Kami langsung menindaklanjuti laporan dan berhasil mengamankan tiga pelaku yang sedang bertransaksi menggunakan komputer untuk jual beli chips atau koin digital melalui situs judi online,” jelas AKBP Yhogi, dalam keterangannya diterima Baratnews.co Rabu (4/6).
Selain ketiga bandar judol ditangkap, kata Yhogi, polisi ikut mengamankan barang bukti berupa dua unit komputer PC, dua unit handphone merek Vivo yang digunakan untuk transaksi, 60 lembar kartu perdana seluler, dua buku catatan transaksi, satu lembar catatan transaksi harian, dan dua rekening Bank.
Usai dilakukan penangkapan, bandar judol beserta barang bukti diamankan di Mapolres Aceh Barat guna dilakukan proses hukum lebih lanjut.
“Modus operandi mereka cukup terstruktur, menggunakan perangkat digital dan sistem pembayaran yang tersamarkan. Tapi kami berhasil mengungkap semuanya,” katanya.
Kapolres Yhogi mengimbau masyarakat untuk tidak terlibat dalam praktik perjudian dalam bentuk apa pun. Ia meminta agar masyarakat ikut berpartisipasi memberantas judi online.
“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama memerangi perjudian online. Laporkan jika ada aktivitas mencurigakan. Ini bukan hanya soal hukum, tapi juga menjaga moral dan ketertiban sosial,” ujarnya.
Terhadap ketiga bandar judol tersebut, dijerat dengan pasal 19 jo pasal 20 Qanun Aceh nomor 6 tahun 2014 tentang hukum jinayat dengan ancaman uqubat ta’zir maksimal 45 kali cambuk dan atau denda maksimal 450 gram emas murni dan atau penjara maksimal 45 bulan. (*)
Discussion about this post