MEULABOH | BARATNEWS.CO – Menjelang 23 hari memasuki Idul Adha 2025 hewan kurban bakal dipastikan kesehatannya sebelum pelaksanaan sembelih. Rencananya, pengecekan kesehatan hewan kurban akan dilakukan oleh Dinas Perkebunan dan Pertanakan bersama Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh Barat.
Pemerintah Aceh Barat melalui Dinas Syariat Islam menyatakan, akan melakukan pengecekan pada setiap hewan kurban. Hal ini dilakukan demi terjaminnya keamanan kesehatan pada setiap hewan kurban yang akan tersalurkan ke penerima kurban itu sendiri.
“Untuk sapi, kerbau, kambing dan kambing jenis biri-biri akan dilakukan terlebih dahulu pengecekan awal atas kesehatan hewan kurban tersebut, supaya ada jaminan ya layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Kepala DSI Aceh Barat, Muhammad Isa di Meulaboh, Rabu (14/5/2025).
Meski pengecekan kesehatan hewan kurban ini telah diumumkan, belum ada jadwal pasti pelaksanaan cek kesehatan hewan tersebut. Menurut Isa, jadwal pengecekan akan dilakukan dalam waktu dekat ini, setelah adanya hasil rapat koordinasi sesuai instruksi Bupati Aceh Barat.
Pun demikian, Muhammad Isa menyebut belum ada jadwal pasti kapan dan jumlah kuota hewan kurban dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat yang akan disalurkan. Sebab, hingga kini belum ada angka-angka jumlah penyaluran hewan kurban dari pemerintah.
“Nanti sebelum hewan kurban disembelih, sudah tentu ada cek kesehatan hewan ya, untuk menjamin keamanan konsumsi. Itu tidak hanya pada hewan kurban yang akan disalurkan Pemkab Aceh Barat, tetapi juga hewan kurban di seluruh desa yang melaksanakan kurban,” ujarnya.
Selain itu, Muhammad Isa menyampaikan, bahwa hewan ternak yang akan disembelih setelah shalat hari raya Idul Adha, baik dari pemerintah maupun per orangan masyarakat harus berkurban dengan hewan ternak yang mencapai umur. Hal ini berdasarkan anjuran agama Islam.
“Kambing harus berumur dua tahun, sapi dan kerbau juga berumur dua tahun, terkecuali kambing biri-biri bisa umur satu tahun. Kemudian harus sehat, tidak cacat fisik, gemuk dan tidak kurus, jadi harus normal,” demikian Muhammad Isa. (*)
Discussion about this post