BARATNEWS.CO – Satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Yalimo, Papua, berhasil ditangkap personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2025. Tersangka bernama Okoni Siep alias Nikson Matuan ini diduga merupakan komplotan atau anak buah dari Aske Mabel.
“Dua pucuk senjata api laras panjang jenis AK China 2000P, dua buah magazen berisi 46 butir amunisi tajam yang dibawa lari oleh Aske Mabel dari Polres Yalimo pada Juni 2024, juga turut diamankan,” kata Kapala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Pol Faizal Ramadhani dalam keterangannya, Senin (3/2/2025).
Penangkapan terhadap pria yang diduga anak buah Aske Mabel ini berlangsung pada Minggu (2/2) kemarin di Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan. Dalam penangkapan, barang bukti senjata api dan amunisi diamankan petugas.

Barang bukti didapat di dua tempat yang berbeda. Tempat pertama berada di sebuah gubuk diatas gunung, Desa Hoik, Distrik Elelim, Kabupaten Yalimo. Tempat kedua berada di salah satu pondok di Desa Pisireg, Distrik Elelim.
Selain senjata api dan amunisi, polisi juga menyita sebuah ponsel OPPO A18 warna hitam yang diduga milik korban Korinus Yohanis Wentken serta sebuah dokumen permohonan bantuan dana berlogo Organisasi yang dimiliki Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Berdasarkan hasil penyelidikan, Okoni Siep diduga kuat terlibat dalam aksi penembakan terhadap korban Muktar Layuk (MD) dan Korinus Yohanis Wentken (selamat) pada 5 November 2024 di Jalan Trans Wamena–Jayapura, Desa Hobakma, Kabupaten Yalimo,” jelas Faizal.
Faizal menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB Yalimo hingga tuntas.
Sebab menurut dia, penangkapan ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata yang terus mengganggu keamanan di Papua.
“Kami tidak akan berhenti sampai seluruh pelaku dan jaringan mereka berhasil dilumpuhkan,” ujarnya.
Dengan penangkapan Okoni Siep, aparat kini terus memburu keberadaan Aske Mabel dan kelompoknya yang diperkirakan masih bersembunyi di Yalimo.(*)
Discussion about this post