MEULABOH | BARATNEWS.CO — Bupati Aceh Barat, Tarmizi, menegaskan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-437 Meulaboh bukanlah sekadar perayaan seremoni. Menurutnya, HUT ini adalah perayaan jantung ibu kota yang menjadi identitas dan denyut kehidupan masyarakat Aceh Barat.
“Ratusan tahun sudah kita memperingati HUT Meulaboh, bukan HUT Kabupaten Aceh Barat. Suatu hari nanti, jika Meulaboh sudah mekar, barulah kita akan memperingati HUT Kabupaten Aceh Barat,” ujar Tarmizi, dalam sambutannya di acara peringatan HUT ke-437 kota Meulaboh, Sabtu malam (11/10/2025) di Lapangan Teuku Umar, Meulaboh.
Ia juga menyinggung wacana pemekaran wilayah, yang menurutnya merupakan bagian dari sejarah panjang Aceh Barat. Menurut Tarmizi, pemekaran akan terjadi, setelah melihat hasil jadinya daerah Kabupaten Simeulue, Nagan Raya dan Aceh Jaya yang pada dasarnya ketiga daerah ini adalah Aceh Barat.
“Pemekaran ini akan terjadi lagi. Dulu Aceh Barat satu. Jadi Kalau ada beda pendapat soal tapal batas, wajar saja, bisa kita selesaikan dengan senyum dan tawa,” ujarnya, disambut tepuk tangan warga, di hadapan sejumlah pejabat tingkat provinsi dan pusat serta beberapa pimpinan daerah kabupaten/kota.
Delapan Bulan Memimpin, Banyak Tantangan
Bulan Oktober ini menandai delapan bulan masa kepemimpinan Tarmizi sejak dilantik pada 19 Februari 2025. Ia mengakui, dalam waktu singkat itu, bersama Wakil Bupati Said Fadheil, banyak tantangan besar yang harus dihadapi, terutama di sektor keuangan dan ekonomi daerah.
“Dana transfer dari pusat semakin kecil, pengangguran terbuka mencapai 5.300 orang, angka kemiskinan 17,6 persen, lapangan kerja minim. Tapi kami tidak nyerah. Langkah pertama adalah konsolidasi internal pemerintahan, membentuk tim kerja solid, sehingga permasalahan itu terpecah, angka pengangguran dan kemiskinan turun,” jelasnya.
Tarmizi juga mencontohkan salah satu permasalahan yang berhasil diselesaikan tuntas di awal kepemimpinannya, yaitu air bersih yang menjadi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat.
Tarmizi menyebut, sebelum kepemimpinan daerah beralih pada Tarmizi-Said, PDAM Tirta Meulaboh sempat mati suri akibat persoalan manajemen, termasuk tunggakan listrik senilai Rp2 miliar.
“Sebelum dilantik, kami berkoordinasi dengan Pj Bupati Azwardi membentuk tim penyelesaian masalah air bersih. Alhamdulillah, berkat kerja tim, selama bulan Ramadhan lalu, air PDAM kembali mengalir dan digratiskan untuk masyarakat,” ungkap Bupati Tarmizi.
Pada Sabtu (11/10/2025) siang, kabar baiknya, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat telah resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Moya Indonesia, perusahaan penyedia air minum terbesar di Indonesia. Dengan begitu, air bersih akan terjamin mengalir setiap saat ke rumah-rumah warga.
“Setelah dilantik hingga saat ini kami juga fokus pada peningkatan layanan, terutama kami fokus meningkatkan kualitas di bidang kesehatan dan pendidikan. Kedua hal ini, adalah dasar kemajuan Aceh Barat, sebab maju dan tidaknya suatu daerah tergantung pendidikan dan kesehatan,” tuturnya.
Sejarah PKAB dari Piasan Raya
Dalam kesempatan itu, Bupati Tarmizi juga mengisahkan asal mula Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB). Tarmizi mengatakan, kegiatan ini telah digagas sejak masa kepemimpinan Bupati Rosman tahun 1993 di Lhok Geulumpang dengan nama Piasan Raya Lhok Geulumpang.
“Seiring perjalanan waktu dan bergantinya kepemimpinan, PKAB dilanjutkan oleh Bupati Teuku Alaidinsyah pada 2014 dan 2016. Masyarakat selalu menantikan acara ini. Malam ini, kami persembahkan PKAB untuk seluruh rakyat Aceh Barat,” kata Tarmizi.
Pantauan Baratnews.co di lokasi, malam pembukaan PKAB berlangsung semarak. Puluhan ribu warga memenuhi kawasan depan Lapangan Teuku Umar berubah bak lautan manusia.
Terlihat warga asyik menikmati penampilan seni tradisional, tarian daerah, hingga syair ca’e khas Meulaboh yang menggambarkan perjuangan Teuku Umar dan semangat masyarakat Aceh Barat.
Lampu warna-warni, tepuk tangan penonton, dan iringan musik tradisional menciptakan suasana hangat, menegaskan bahwa perayaan budaya bukan hanya hiburan, melainkan napas identitas Aceh Barat yang tak pernah padam. (*)
Discussion about this post