GAZA | BARATNEWS.CO – Sebuah peta yang mensimulasikan dampak serangan nuklir Rusia ke Inggris menjadi viral di media sosial, memicu perbincangan luas di tengah ketegangan hubungan antara London dan Moskow akibat perang di Ukraina.
Mengutip Express, Kamis (14/11/2024), peta yang beredar tersebut dibuat oleh sejarawan Alex Wellerstein, yang berbasis di Stevens Institute of Technology, dan mengungkapkan prediksi mengerikan mengenai jumlah korban jiwa yang akan jatuh jika Rusia benar-benar mengerahkan senjata nuklir terbesar mereka, Tsar Bomba, ke beberapa kota besar di Inggris.
Dalam simulasi yang dibuat Wellerstein, jika bom nuklir Tsar Bomba dijatuhkan di London, bom tersebut diperkirakan akan menewaskan sekitar 5,7 juta orang dan menyebabkan 3,4 juta orang terluka. Tsar Bomba adalah bom nuklir terbesar yang pernah diuji coba oleh Uni Soviet pada tahun 1961, dengan kekuatan yang cukup untuk menghancurkan seluruh kota besar dalam radius yang luas.
Simulasi ini juga menunjukkan kehancuran yang hampir serupa akan terjadi di Birmingham, kota terbesar kedua di Inggris, di wilayah Midlands. Diperkirakan, penerjunan bom nuklir di kawasan tersebut akan menyebabkan 2,4 juta orang tewas dan banyak lainnya terluka parah akibat ledakan dan radiasi. Selain itu, kota-kota besar lainnya seperti Leicester, Nottingham, dan Stoke-on-Trent diprediksi akan mengalami luka bakar tingkat tiga akibat radiasi tinggi dari ledakan nuklir.
Kota dan Sasaran Militer Potensial
Peta ini tidak hanya mencakup kota-kota besar, tetapi juga memetakan sejumlah sasaran strategis yang mungkin menjadi target utama Rusia, terutama pangkalan militer dan angkatan laut. Di antara sasaran tersebut adalah RAF Lossiemouth, RAF Brize Norton, HMNB Portsmouth, HMNB Devonport, dan HMNB Faslane. HMNB Faslane, khususnya, merupakan basis dari armada kapal selam nuklir Inggris, yang termasuk kapal selam pembawa pencegah nuklir negara dan kapal selam pemburu pembawa senjata nuklir, menjadikannya target yang sangat penting dalam setiap skenario serangan nuklir.
Peta simulasi serangan nuklir ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan nuklir antara Rusia dan negara-negara Barat. Baru-baru ini, sebuah simulasi yang beredar memperkirakan dampak dari serangan nuklir NATO ke Rusia, dengan prediksi bahwa serangan tersebut dapat menyebabkan kematian sekitar 45,3 juta orang Rusia. Peta ini dibagikan oleh akun @historyinmemes di platform X dan memicu reaksi beragam dari publik global, mengingat potensi kehancuran yang dapat diakibatkan oleh konfrontasi nuklir antara kedua belah pihak.
Ketegangan nuklir antara Rusia dan Barat semakin memanas, terlebih setelah Rusia mengubah doktrin nuklirnya. Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan bahwa negara yang membantu musuh Rusia dalam menyerang Rusia dapat menjadi sasaran serangan nuklir. Perubahan ini menunjukkan bahwa Rusia siap untuk memperluas ruang lingkup penggunaan senjata nuklir jika negara-negara Barat terus mendukung Ukraina dalam perang yang tengah berlangsung.
Sebelumnya, mantan Perdana Menteri Inggris, Liz Truss, mengungkapkan dalam biografinya “Out of the Blue” bahwa selama masa jabatannya, Inggris menghadapi ancaman nuklir yang sangat nyata. Ia mengungkapkan bahwa pada hari-hari terakhirnya di Downing Street, dirinya bahkan mempelajari peta cuaca untuk memantau kemungkinan dampak radiasi yang bisa mencapai Inggris akibat potensi serangan nuklir Rusia. Truss juga menyebutkan bahwa intelijen Inggris dan Amerika Serikat telah memperingatkan adanya ancaman serangan nuklir yang dapat terjadi pada Oktober 2022.
Sementara itu, ketegangan internasional terus meningkat dengan semakin banyaknya ancaman dan prediksi yang beredar. Peta simulasi serangan nuklir ini tidak hanya menggambarkan potensi kerusakan yang luar biasa akibat serangan Rusia, tetapi juga menyoroti betapa seriusnya ketegangan nuklir yang sedang berlangsung. Dengan konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, dunia tetap waspada terhadap kemungkinan terburuk yang dapat terjadi akibat perselisihan yang berlarut-larut antara Rusia dan Barat, khususnya terkait perang di Ukraina. Simulasi ini menunjukkan dengan jelas betapa besar ancaman yang dihadapi jika konflik ini terus berkembang menjadi konfrontasi nuklir, yang dapat mengakibatkan kerugian yang tidak terbayangkan bagi kedua belah pihak dan dunia pada umumnya.
Discussion about this post