Baratnews.co
  • Home
  • News
  • Nasional
  • BIsnis
  • Politik
  • Opini
  • Budaya
  • Lifestyle
  • Gaya Hidup
No Result
View All Result
Baratnews.co
Senin, 4 Agustus 2025
No Result
View All Result
Baratnews.co
Home Internasional

Dokter Bedah Inggris Ungkap Pengalaman Mengerikan dalam Serangan Drone Israel di Gaza Membidik Anak-anak dan Warga Sipil

Redaksi by Redaksi
14 November 2024
in Internasional
0

Sebagai bagian dari genosida yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023, Israel telah meningkatkan penggunaan drone kecil, atau quadcopter, untuk menjatuhkan bom eksplosif dan “menembak untuk membunuh” lebih banyak warga Palestina.

Spread the love

GAZA | BARATNEWS.CO – Seorang dokter bedah asal Inggris, Nizam Mamode, yang baru saja kembali dari Gaza, mengungkapkan cerita mengerikan tentang situasi kemanusiaan yang ia saksikan selama menjalankan tugas di Rumah Sakit Nasser di Gaza Selatan.

Dalam kesaksiannya yang penuh emosi kepada Komite Pembangunan Internasional di Parlemen Inggris, Mamode menggambarkan bagaimana anak-anak dan warga sipil menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak Israel, yang beroperasi setiap hari di wilayah tersebut.

Related posts

Keji! Israel Terus Menyerang Kamp Pengungsian Gaza Lewat Jalur Udara

Keji! Israel Terus Menyerang Kamp Pengungsian Gaza Lewat Jalur Udara

21/04/2025

Perkuat Kerja Sama Bilateral, Presiden Prabowo dan Emir Qatar Sheikh Tamim Tandatangani MoU

13/04/2025

Mamode, yang sebelumnya telah bekerja di berbagai zona konflik termasuk genosida di Rwanda, menyebutkan bahwa kekerasan yang ia saksikan di Gaza jauh lebih mengerikan daripada yang pernah ia alami sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa setiap hari setidaknya terjadi insiden dengan korban massal, di mana puluhan orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terluka parah atau tewas akibat serangan udara.

“Pesawat tak berawak akan turun dan membunuh warga sipil, termasuk anak-anak,” kata Mamode dalam sesi sidang, yang difokuskan pada kondisi kemanusiaan di Gaza. Ia mengungkapkan pengalaman mengerikan dari sejumlah anak yang menjadi korban serangan. “Anak-anak ini mengatakan kepada saya, ‘Saya tergeletak di tanah setelah bom jatuh dan sebuah quadcopter melayang di atas saya lalu menembak saya’,” ungkapnya.

Selama sebulan bertugas di Gaza antara Agustus dan September, Mamode mengungkapkan betapa tragisnya situasi di rumah sakit tempat ia bekerja. Banyak pasien yang dirawat adalah korban serangan udara, dengan lebih dari 60% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. Selain itu, Mamode juga menyebutkan kondisi medis yang sangat buruk akibat kurangnya pasokan obat-obatan dan perlengkapan medis. “Saya melihat luka-luka yang dihinggapi belatung, dan dalam ruang operasi, lalat hinggap di luka-luka pasien,” katanya dengan mata berkaca-kaca.

Kekurangan pasokan medis, yang diperparah oleh blokade yang diberlakukan oleh Israel, membuat para dokter kesulitan memberikan perawatan yang layak. “Kami tidak memiliki sarung tangan steril, tirai bedah, atau bahkan barang-barang dasar seperti sabun dan sampo,” tambah Mamode. Ia juga menceritakan bagaimana serangan udara oleh drone Israel sering kali mengenai target yang tidak dapat dibedakan antara pejuang atau warga sipil.

Salah satu insiden yang ia ingat adalah ketika seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun tiba di rumah sakit dengan luka parah di perut dan organ vital lainnya setelah terkena ledakan dan serangan drone. “Dia selamat, tetapi apakah dia masih hidup saat ini, saya tidak tahu,” kata Mamode, yang menggambarkan bagaimana anak-anak menjadi korban utama dalam konflik ini.

Dalam kesaksiannya, Mamode juga menyoroti serangan terhadap fasilitas medis dan pekerja bantuan. Ia menggambarkan bagaimana pesawat Israel menyerang wisma tamu yang digunakan oleh pekerja medis internasional dan konvoi PBB, meskipun mereka jelas-jelas mengidentifikasi diri mereka dengan logo PBB. Mamode menyebutkan bahwa banyak pekerja bantuan yang ditahan atau dibunuh dalam serangan yang dilakukan oleh tentara Israel.

“Jika Anda seorang Palestina di Gaza, Anda adalah target,” kata Mamode dengan tegas. Ia mengungkapkan betapa sulitnya bertahan hidup di tengah kekerasan yang terjadi di Gaza, dan bagaimana bahkan para pekerja medis yang tidak terlibat dalam konflik pun menjadi sasaran.

Kesaksian Mamode ini menambah deretan bukti yang semakin memprihatinkan tentang pelanggaran hak asasi manusia dan kemungkinan pelanggaran hukum internasional yang terjadi di Gaza. Sarah Champion, anggota parlemen dari Partai Buruh yang memimpin sidang tersebut, menyatakan bahwa bukti yang disampaikan sangat mengerikan dan mendalam, menekankan bahwa Inggris harus menanggapi situasi ini dengan serius. Pemerintah Inggris kini diperkirakan akan menghadapi tekanan internasional untuk mengevaluasi kembali dukungan mereka terhadap Israel, sementara beberapa organisasi kemanusiaan mendesak dunia untuk bertindak guna menghentikan pelanggaran yang terjadi di Gaza.

Tags: baratbaratnews.codalam Serangan Drone Israel di GazaDokter Bedah Inggris Ungkap Pengalaman MengerikanDokter Bedah Inggris Ungkap Pengalaman Mengerikan dalam Serangan Drone Israel di Gaza Membidik Anak-anak dan Warga Sipil
ADVERTISEMENT
Previous Post

Pangeran Mohammed bin Salman Sebut Tindakan Israel di Gaza Sebagai “Genosida” dalam KTT Dunia Arab

Next Post

Israel Blokir Bantuan PBB ke Gaza Utara, Ribuan Warga Sipil Terancam Kelaparan

Next Post

Israel Blokir Bantuan PBB ke Gaza Utara, Ribuan Warga Sipil Terancam Kelaparan

Discussion about this post

Pelaku Pembunuhan Sadis di Meulaboh Berhasil Diringkus

by Reza Fahmi
3 Agustus 2025
0

Pelaku pembunuhan terhadap Khairuddin (65) di Lr Kuini, Desa Ujong Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, berhasil diringkus aparat kepolisian....

Bupati Tarmizi Fokus Ciptakan Lapangan Kerja untuk Atasi Angka Perceraian Dampak Judol

by Redaksi
3 Agustus 2025
0

Menyikapi fenomena sosial yang tengah marak di Aceh Barat, dengan meningkatnya angka perceraian akibat dampak judi online (judol), Bupati Aceh...

Kemkomdigi Gandeng Australia, Targetkan 19 Persen PDB dari Ekonomi Digital

by Redaksi
2 Agustus 2025
0

"Kita menargetkan untuk menjadi negara maju dengan PDB terbesar kelima di dunia pada tahun 2045," tandas Meutya.

BPOM Ungkap 34 Produk Kosmetik Berbahaya, Semua Barang Disita Izin Edar Dicabut

by Reza Fahmi
2 Agustus 2025
0

Kosmetik mengandung merkuri berbahaya ini dapat mengakibatkan terjadinya perubahan warna kulit berupa bintik-bintik hitam reaksi alergi, iritasi kulit, sakit kepala,...

Kategori

  • Bisnis
  • Budaya
  • Business
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Foto News
  • Gaya Hidup
  • Hukum
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Kriminal
  • Kuliner
  • Lifestyle
  • Nasional
  • National
  • News
  • Olahraga
  • Opini
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Pertanian
  • Politik
  • Ragam
  • Sejarah
  • Sports
  • Teknologi
  • Travel
  • Uncategorized
  • Wisata
ADVERTISEMENT
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Tentang Kami
© 2025 www.baratnews.co - All right reserved

Hubungi kami: redaksi@baratnews.co

No Result
View All Result
  • News
  • Nasional
  • Daerah
  • Politik
  • BIsnis
  • Budaya
  • Olah Raga
  • Gaya Hidup
  • National
  • Travel
  • Opini
    • Bupati Tarmizi Tegaskan Audit CSR PT Mifa Bukan Niat Cari Kesalahan
      • Forbina: Dirut PEMA Tak Paham Bisnis, Saatnya Dievaluasi!

Hubungi kami: redaksi@baratnews.co