MEULABOH | BARATNEWS.CO – Bupati Aceh Barat, Tarmizi, menyatakan Pekan Kebudayaan Aceh Barat (PKAB) menjadi salah satu strategi penting dalam membantu pertumbuhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, melalui kegiatan tersebut, UMKM dapat bangkit dan berkembang sebagai penggerak utama perekonomian daerah.
“Dengan UMKM lah pertumbuhan ekonomi bisa cepat, serta dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan,” kata Bupati Tarmizi didampingi Wakil Bupati Said Fadheil dalam sambutannya pada peringatan HUT Kota Meulaboh ke-437 sekaligus pembukaan PKAB 2025, di Lapangan Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat, Sabtu malam (11/10/2025).
Ia menjelaskan, kegiatan rutin seperti Car Free Day yang mendorong masyarakat hidup sehat melalui olahraga juga membuka ruang bagi pelaku UMKM untuk berjualan.
Begitu pula dengan kegiatan Weekend Show yang menampilkan beragam kesenian dan menjadi wadah bagi talenta lokal untuk berekspresi, turut memberi kesempatan bagi pelaku usaha kecil untuk memperluas pasar.
Dengan adanya kedua event tersebut, kata Tarmizi, data terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa Aceh Barat menempati posisi kedua daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Aceh, setelah Kabupaten Aceh Utara.
Ia menyebutkan, sepanjang tahun 2025 dua kegiatan itu juga berkontribusi dalam menurunkan angka kemiskinan menjadi 15,4 persen dari sebelumnya 17,6 persen. Capaian ini membuat pemerintah daerah di bawah kepemimpinannya bersama Wabup Said Fadheil semakin optimis meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Perputaran uang dari UMKM pada Car Free Day mencapai lebih dari Rp1 miliar, begitu juga dengan Weekend Show yang menembus angka miliaran rupiah. Kedua event ini akan terus digelar sebulan sekali hingga akhir tahun 2025, sambil kami evaluasi apakah akan dilanjutkan tahun berikutnya,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan Tarmizi, apabila masyarakat tetap mendukung keberlanjutan kedua event tersebut di tahun 2026, pihaknya berharap komitmen bersama tetap dijaga, terutama dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan nilai-nilai syariat Islam.
“Kita sudah sepakat dengan hasil Muzakarah Ulama. Para ulama kita tidak melarang kegiatan apapun, asalkan tidak melanggar syariat. Kami juga berharap seluruh pihak terus mendukung kemajuan Aceh Barat untuk lima tahun ke depan,” pungkasnya. (*)
Discussion about this post