MEULABOH | BARATNEWS.CO – Pasca insiden penyerbuan lempar batu ke arah kapal pengeruk emas PT Megallanic Garuda Kencana (MGK) pada 4 Oktober 2025, ternyata menjatuhkan korban luka. Di kapal milik perusahaan tambang emas itu, terdapat enam orang pekerja di dalamnya.
Informasi jatuhnya korban luka dalam aksi protes warga di Desa Gleng, Kecamatan Sungai Mas, Aceh Barat, dibenarkan oleh Direktur PT MGK, Tgk Miswar. Dia mengaku, usai kejadian, mendapat kabar bahwa enam pekerja asing asal Negara Vietnam menjadi korban penyerbuan batu.
“Mereka tidak berani keluar, dan kewalahan menghadapinya. Terpaksa berdiam diri di dalam kapal, hingga satu dari enam pekerja yang berada di dalamnya mengalami luka mengalir pada bagian kaki akibat dilempar batu,” kata Tgk Miswar putra asli Aceh ini kepada wartawan di Meulaboh, Senin (6/10/2025).
Dia mengungkapkan, meski insiden lempar batu ke arah kapal emas tidak menjatuhkan korban jiwa, namun aksi protes segelintir masyarakat di lokasi perusahaan berizin PT MKG menjadi bukti adanya kepentingan oknum tertentu mencari keuntungan dan merusak investasi di Aceh.
Miswar menyayangkan insiden tersebut. Sebab, persoalan yang sebatas hanya belum terlengkapi administrasi perusahaan rekomendasi teknis (Rekomtek) dari Balai Wilayah Sungai (BWS) I Sumatera Kementerian PU, malah dipolitisir dan di bawa ke arah kekerasan.
Padahal, kata dia, untuk melengkapi administrasi, perlu adanya tahapan-tahapan dan regulasi sesuai ketentuan yang berlaku. Artinya, tidak bisa atau semudah membalikkan telapak tangan, ada aturan main.
PT MGK sendiri, jelas Miswar, memiliki izin beroperasi di atas lahan seluas 3.250 hektare yang secara aturan memiliki izin Operasi Produksi (IUP OP) sejak 2012 hingga 2032, serta mengantongi rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) 2025-2027.
“Kita sudah rawat pekerja yang menjadi korban ke klinik. Bayangkan kalau kita, anak dan keluarga kita di posisi mereka, bagaimana rasanya? Di dalam kapal itu bukan binatang, manusia. Walaupun mereka kafir, seharusnya kita muslim menunjukkan citra yang baik,” ujarnya. (*)
Discussion about this post