BARATNEWS.CO – Modus kejahatan keuangan berbasis digital semakin marak seiring dengan perkembangan teknologi. Laporan terbaru McAfee mengungkapkan ada 15 aplikasi berbahaya di Google Play Store yang mampu mencuri data pribadi hingga menguras rekening korban.
Aplikasi-aplikasi tersebut telah diunduh lebih dari 8 juta kali secara global. Dari jumlah itu, sekitar 2 juta unduhan berasal dari tiga aplikasi yang juga beredar di Indonesia.
Menurut McAfee, aplikasi berbahaya ini kerap menyamar sebagai platform keuangan resmi dengan nama, logo, dan desain yang menyerupai aplikasi terpercaya. Penipu turut memanfaatkan iklan palsu di media sosial untuk menjaring korban.
Modusnya, aplikasi pinjaman online (pinjol) palsu—dikenal sebagai Spy Loan—menawarkan bunga rendah dan syarat mudah. Setelah diunduh, korban diminta mengisi data pribadi dan keuangan.
Data tersebut kemudian digunakan pelaku untuk menekan korban dengan tagihan fiktif dan bunga sangat tinggi, membuat banyak pengguna terjebak utang yang sulit dibayar.
McAfee mencatat, korban utama praktik ini berada di Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika.
Daftar 15 aplikasi berbahaya yang ditemukan (data Toms Guide, 30 Agustus 2025):
- Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta unduhan)
- Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta unduhan)
- Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta unduhan)
- RupiahKilat-Dana Cair (1 juta unduhan)
- Borrow Happil – Loan (1 juta unduhan)
- Happy Money (1 juta unduhan)
- KreditKu – Uang Online (500 ribu unduhan)
- Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500 ribu unduhan)
- Cash Loan-Vay tiền (500 ribu unduhan)
- RapidFinance (100 ribu unduhan)
- PrêtPourVous (100 ribu unduhan)
- Huayna Money – Préstamo Rápido (100 ribu unduhan)
- IPréstamos: Rápido Crédito (100 ribu unduhan)
- ConseguirSol-Dinero Rápido (100 ribu unduhan)
- ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100 ribu unduhan). (*)
Discussion about this post