MEULABOH | BARATNEWS.CO – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah Aceh Barat, melalui Program Studi Ekonomi Syariah, sukses menggelar International Conference on Dayah Studies (ICODS) 2024. Konferensi ini bertujuan membahas aspek ekonomi syariah.
Kegiatan konferensi internasional itu diadakan secara virtual, berlangsung pada Senin (30/12/2024). Dalam kegiatan tersebut mengangkat tema “Acceleration of Sharia Economy in Sustainable Development”.
Konferensi internasional dengan memadukan tema itu justru menarik perhatian dari berbagai kalangan akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan.
Ketua STAI Darul Hikmah, Dr Rahmat Saputra, mengatakan konferensi ini bertujuan untuk membahas berbagai aspek ekonomi syariah, mulai dari inovasi digital hingga kontribusinya terhadap pembangunan berkelanjutan.
“ICODS 2024 adalah langkah konkret kami untuk memajukan diskusi global mengenai peran strategis ekonomi syariah. Dengan kolaborasi lintas sektor, ekonomi syariah dapat menjadi solusi utama bagi tantangan pembangunan global,” kata Dr Rahmat.
Dalam forum ICODS ini, jelas Dr Rahmat, para pembicara membahas beragam topik penting, termasuk transformasi digital dalam ekonomi syariah, penguatan industri halal, peran zakat dan wakaf dalam pembangunan, hingga integrasi prinsip syariah dalam model ekonomi berkelanjutan.
Menurutnya, konferensi ini menghasilkan beberapa rekomendasi strategis, seperti perlunya sinergi antara teknologi digital dan prinsip ekonomi syariah untuk meningkatkan inklusi keuangan, pengembangan sektor industri halal, serta pemberdayaan masyarakat melalui zakat dan wakaf.
Selain itu, forum ini juga mempertegas pentingnya kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah untuk mempercepat penerapan ekonomi syariah di tingkat lokal, nasional dan global.
“ICODS 2024 menjadi bukti komitmen kuat dari STAI Darul Hikmah untuk terus berperan aktif dalam mendorong pengembangan ekonomi syariah. Konferensi ini diharapkan mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi pembangunan berbasis prinsip-prinsip syari’ah di masa depan,” ujar Dr Rahmat.
Konferensi ini menghadirkan sejumlah pembicara ternama dari berbagai negara, yakni Dr Arief Rosyid Hasan (Indonesia), Prof Dr Nadhirah Binti Nordin (Malaysia), Uzairu Muhammad Gwadabe (Nigeria).
Kemudian, M Mahbubi Ali (Malaysia), Prof Dr KH Nawawi (Indonesia), Ajib Hamdani (Indonesia), Prof Dr Inayatillah (Indonesia), dan Nazirullah (Pakistan). (*)
Discussion about this post