JAKARTA | BARATNEWS.CO – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menegaskan komitmennya untuk mengawal program prioritas nasional. Hal ini mengkhususkan perhatian pada bidang pembangunan manusia guna mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Anggota III BPK, Akhsanul Khaq, menjelaskan pihaknya menerapkan strategic based audit approach atau metode pemeriksaan berbasis isu strategis yang berdampak langsung pada pencapaian tujuan pembangunan nasional.
“BPK akan mengawal transformasi sosial melalui pemeriksaan terhadap layanan kesehatan, pendidikan berkualitas, dan perlindungan sosial yang adaptif. Tujuannya agar pembangunan manusia berjalan inklusif dan berkelanjutan,” kata Akhsanul, Kamis (25/9/2025).
Dalam Rencana Strategis BPK 2025–2029, pemeriksaan tematik pembangunan manusia difokuskan pada tiga pilar utama, yaitu kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial.
Sejumlah isu prioritas mencakup tingginya angka kematian ibu, prevalensi stunting, kualitas pendidikan yang rendah, distribusi tenaga pendidik yang belum merata, ketidakakuratan data perlindungan sosial, serta keterbatasan akses layanan dasar bagi masyarakat miskin.
Akhsanul berharap pemeriksaan BPK berkontribusi terhadap pencapaian target pembangunan, termasuk penurunan tingkat kemiskinan menjadi 4,5 persen pada 2029, penghapusan kemiskinan ekstrem, serta peningkatan Indeks Modal Manusia (IMM) dari 0,54 pada 2024 menjadi 0,59 pada 2029.
Dia menekankan pentingnya rekomendasi BPK agar memberi dampak nyata bagi pemerintah dan masyarakat, khususnya dalam tata kelola, desain kebijakan, sinkronisasi, serta pengendalian program pembangunan manusia.
Lebih lanjut, dia mendorong agar proses pemeriksaan dilakukan secara sinergis dengan melibatkan seluruh entitas terkait, mulai tahap perencanaan hingga pelaporan.
“Dengan langkah strategis tersebut, BPK berharap tata kelola pembangunan manusia semakin kuat sehingga visi Indonesia Emas 2045 dapat tercapai,” ujarnya. (*)
Discussion about this post