BARATNEWS.CO – Di pekarangan Madrasah Tsanawiyah Swasta Nurul Falah Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, lahir sejuta harapan siswa atau santri-santriwati dalam meraih cita-cita masa depan.
Pada Rabu (30/7/2025) pukul 08.12 WIB, di bawah langit biru bergumpal putih, wajah mereka terlihat cerah menampakkan keinginan kuat meraih kesuksesan.
Yaaa… percaya atau tidak, kelak keinginan mereka akan tercapai — berkat penanaman ilmu pendidikan dan agama para guru-gurunya, tak terlepas doa orang tuanya.
“Doa orang tua menembus langit pemberian ilmu dari guru menjadikan hidup lebih baik”. Begitu lah pepatah tersematkan.
Tanggal 30 Juli sepertinya menjadi momen bersejarah bagi santri. Jauh-jauh hari MTsS atau Dayah Inti Nurul Falah melingkar bulat daftar kalender 30 Juli 2025 sebagai hari pembelajaran berharga.
Dari dayah inti tersebut, 500-an siswa atau santri diberangkatkan khusus mempelajari kitab kuning berbahasa arab. Pembelajaran dipusatkan di dayah (pondok pesantren) ternama — pesantren yang melahirkan banyak ulama di Aceh.
Bumi Teuku Umar, Aceh Barat, menjadi tempat pijakan pertama mereka menempuh perjalanan sepanjang 160 kilometer atau 4 jam menuju ke Bumi Pala, Aceh Selatan, menimba ilmu agama.
Dayah Darussalam Al-Waliyah Labuhan Haji. Hampir tak ada yang tak tahu pesantren satu ini. Pesantren yang didirikan Alm Teungku Syekh Haji Muhammad Waly Al-Khalidy.
Tak ada pula yang tak mengenal nama ulama kharismatik tersebut. Bagi warga Aceh, sering menyebutnya Abuya Muda Waly. Di pesantren ini, 500-an santri Nurul Falah mengawali baca kitab.
“Senang kami bisa belajar langsung di Dayah Abuya Muda Waly,” kata santri bernama Hanif Asyraf. Sesekali Hanif melirik temannya, tersenyum, menggambarkan dirinya senang.
Jam dinding mulai menunjukkan pukul 08.28 WIB. Para santri dipanggil seluruhnya ke halaman depan Dayah Inti Nurul Falah, mengikuti Apel pagi, termasuk pelepasan keberangkatan.
Dalam Apel ini terdapat sejumlah arahan, salah satunya terkait kesungguhan santri mempelajari kitab kuning pertama kalinya “Ibda’ Kitab” dengan guru-guru ngaji di sana.
“Alhamdulillah pada saat ini kita sudah berkumpul bersama-sama di aula dayah. Kami berharap anak-anak dapat menjaga ketertiban dan adab di sana. Ini bukan ajang main-main, tapi mencari keberkahan pada ulama yang ada di sana,” ucap Ketua Yayasan, Tgk Saiful Bahri, didampingi Pimpinan Dayah Inti Nurul Falah, Tgk T Abdurazzak MA, saat pelaksanaan Apel dan pelepasan keberangkatan santri.
Tak lama berselang waktu, tepat pada pukul 08.52 WIB, para santri dipanggil satu per satu untuk beranjak ke 8 mobil Bus Sekolah Aceh Barat.
Rombongan santri ini pun kemudian berangkat. Mereka dijadwalkan tiba di Dayah Darussalam Al-Waliyah Labuhan Haji pada pukul 13.30 WIB.
Keberangkatan belajar mengaji kitab tersebut kian meyakinkan berhasil terlaksana dengan adanya pengawalan dari unsur 2 anggota TNI dan 2 personel Polri selama perjalanan.
(*)
Discussion about this post