ACEH BESAR | BARATNEWS.CO – Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko percaya dan berharap 257 bintara polisi yang baru dilantik bisa menjadi role model, ikon kebhinekaan, toleransi, antikorupsi dan anti narkoba. Dia juga menekankan agar penerus kepolisian itu untuk terus belajar karena telah dipercaya sebagai insan bhayangkara dan pejuang kemanusiaan.
Hal tersebut disampaikan Achmad Kartiko, saat membacakan amanat Kalemdiklat Polri, dalam upacara penutupan pendidikan pembentukan Bintara Polri gelombang dua di SPN Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (18/12/2024).
Alumni Akabri 1991 itu mengatakan, upacara yang dilaksanakan tersebut merupakan pertanda telah berakhirnya seluruh rangkaian program pendidikan pembentukan bintara gelombang dua tahun anggaran 2024 selama lima bulan di SPN Polda Aceh.
“Selamat telah berhasil mengikuti pendidikan. Semoga rekan-rekan semuanya menjadi orang-orang yang tercerahkan. Karena kita semua sadar bahwa menjadi polisi adalah suatu panggilan atau jalan hidup, di mana pekerjaannya baik pikiran, perkataan, dan perbuatannya menunjukkan sebagai penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan,” ucapnya.
Achmad Kartiko percaya bahwa bintara polri yang baru dilantik adalah orang-orang yang berbakti bagi nusa dan bangsa. Oleh karena itu, dia meminta bintara remaja itu menjaga nama baik lembaga pendidikan tempat mereka dididik dan dilatih serta menjaga nama baik institusi polri.
Menurut dia, keutamaan bagi polisi adalah bagi kemanusiaan, keteraturan sosial, dan peradaban, sehingga bisa menjadi penjaga kehidupan, pembangun peradaban, dan pejuang kemanusiaan.
Selain itu, jelas Achmad Kartiko, polisi sebagai penjaga kehidupan ditunjukkan bagaimana polisi bertindak profesional, cerdas, bermoral, modern dan mampu mendukung, melindungi, melayani masyarakat. “Dalam konteks inilah polisi tidak melakukan hal-hal yang kontra produktif, tidak melakukan pemerasan, tidak menerima suap, dan tidak menjadi backing kegiatan ilegal,” katanya, menegaskan.
Kemudian, polisi sebagai pembangun peradaban, maksudnya polisi adalah penegak hukum dan keadilan untuk menyelesaikan konflik secara beradab, termasuk mencegah agar tidak terjadi konflik lebih luas, memberikan perlindungan, pengayoman, serta pelayanan kepada korban dan para pencari keadilan.
“Terakhir, polisi sebagai pejuang kemanusiaan, di mana polisi di dalam pemolisiannya adalah untuk mengangkat harkat dan martabat manusia,” jelasnya.
Dia mengingatkan agar Bintara Polri yang baru saja menyelesaikan pendidikannya, dapat memahami bahwa polisi adalah jalan hidup dan panggilan hidup, jiwa polisi adalah penolong dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
Sebab, kata dia, polisi adalah petugas yang menjaga sistem nasional agar bangsa ini tetap berdaulat, berdaya tahan, dan mampu berdaya saing.
“Harus mampu mengendalikan diri di mana saja, supaya tetap menginspirasi, memotivasi, memberi solusi, dan menjadi role model. Segala sesuatu, lakukan dengan kesadaran dan bertanggung jawab. Terus tumbuh kembangkan inovasi kreativitas bagi kemanusiaan, bagi keteraturan sosial, dan bagi pembangunan peradaban,” ujarnya.
Achmad Kartiko meminta kepada Bintara Polri yang baru dilantik, untuk menjaga nama baik institusi serta menjaga ketertiban di kalangan masyarakat, menjaga keutuhan bangsa dan negara sebagaimana telah menjadi tanggung jawab seorang polisi.
“Sekali lagi selamat dan sukses, jaga nama baik institusi, terus menjadi orang-orang yang sehat jiwanya, bahagia, cerdas, dan terus mengembangkan kebaikan. Tiada hari tanpa kebaikan dan tiada hari tanpa perbaikan. Karena kita semua sadar bahwa inilah tanggung jawab polisi. Selamat bertugas, tetap semangat dan smart,” ucapnya.
Setelah pelantikan dan pengambilan sumpah siswa Diktuk bintara polri gelombang dua tahun anggaran 2024, Kapolda Aceh didampingi Kepala SPN meresmikan mess Polwan SPN Polda Aceh. (*)
Discussion about this post