MEULABOH | BARATNEWS.CO – Wahana Generasi Aceh (Wangsa) resmi mengumumkan pembangunan Rumoeh Rakyat sebagai pusat pendidikan kritis. Rumah tersebut didirikan guna membangun kesadaran kritis masyarakat di Kabupaten Aceh Barat.
“Rumoeh Rakyat bertujuan menjadi wadah pemberdayaan dan pembelajaran bagi masyarakat, khususnya pemuda dan mahasiswa,” kata Ketua Wangsa, Jhony Howord melalui pesan tertulisnya kepada Baratnews, Selasa (17/12/2024).
Dijelaskan, inisiatif mendirikan rumah pendidikan ini adalah bagian dari langkah konkret meningkatkan kualitas pendidikan dan membangun kesadaran kritis masyarakat.
Rumoeh Rakyat dibangun sebagai tempat inklusif yang menyatukan berbagai elemen masyarakat untuk belajar, berdiskusi, dan berkolaborasi. Bukan hanya itu, kata dia, Rumoeh Rakyat juga memiliki misi memperkuat literasi.
Kemudian meningkatkan kapasitas masyarakat. “Maka untuk memperkuat hal tersebut, Rumoeh Rakyat akan menyediakan berbagai fasilitas pendidikan secara gratis,” jelas Jhony.
Rumoeh Rakyat, disebutkan Jhony, fasilitas utamanya yaitu ruang Gubuk Sejarah. Ruang ini memamerkan sejarah dan isu-isu pendidikan yang relevan dengan perjuangan masyarakat Aceh. Gubuk Sejarah ini, akan didominasi gagasan Tan Malaka dan Hasan Ditiro.
“Gubuk Sejarah jantung dari program ini, sebagai perangsang untuk mendorong minat baca dan kegiatan lainnya yang kita sediakan, seperti perpustakaan kritis, dan ruang pelatihan,” sebut Jhony.
Gagasan telah dirancang Wangsa dalam Gubuk Sejarah, akan menimbulkan rangsangan rasa ingin tahu dan pemikiran kritis.
Rasa ingin tahu itu sendiri, akan didongkrak melalui perpustakaan kritis didukung berbagai macam buku yang mampu menciptakan paradigma berfikir.
Menurut Jhony, untuk menjaga agar pemikiran kritis itu tidak liar, akan difasilitasi ruang pelatihan rutin seperti workshop dan ruang diskusi.
Fasilitas lainnya, yaitu klinik pendidikan, layanan advokasi gratis untuk membantu masyarakat mengatasi hambatan dalam mengakses pendidikan.
Jhony menilai, klinik pendidikan perlu didirikan. Sebab, saat ini pendidikan memiliki banyak masalah yang seringkali tidak terekspos ke publik.
Adapun fungsi klinik pendidikan adalah membantu masyarakat menangani persoalan pendidikan.
“Untuk pemuda dan mahasiswa yang ingin melakukan riset atau kajian, kami juga menyediakan akses internet gratis. Pendidikan itu hak semua orang, bukan hanya untuk mereka yang memiliki banyak uang. Itu prinsip utama Wangsa,” tukasnya.
Jhony mengatakan, melalui deklarasi pembangunan Rumoeh Rakyat, Wangsa menekankan pentingnya pendidikan kritis sebagai fondasi bagi masyarakat yang mandiri dan berdaya.
“Rumoeh Rakyat, juga akan menjadi ruang untuk memupuk kesadaran kritis, mendorong dialog publik, dan mendukung transformasi sosial di wilayah Barat Selatan Aceh,” katanya.
Dengan dibangunnya Rumoeh Rakyat, Jhony meyakini bahwa pendidikan yang inklusif dan kritis adalah kunci membangun masyarakat adil dan sejahtera.
“Rumoeh Rakyat bukan sekadar tempat belajar, tetapi ruang untuk berpikir, berdiskusi, dan beraksi,” imbuhnya.
Jhony mengajak seluruh elemen masyarakat, lembaga untuk bahu-membahu mendukung pembangunan Rumoeh Rakyat, dengan harapan menjadi role model dunia pendidikan dan berdampak baik bagi seluruh masyarakat.(*)
Discussion about this post