BARATNEWS.CO – Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa serangan Israel pada Minggu malam menewaskan setidaknya 15 orang, termasuk anak-anak dan wanita, di sebuah sekolah yang berfungsi sebagai tempat berlindung bagi pengungsi di kamp Nuseirat, Gaza Tengah. Juru bicara badan tersebut, Mahmud Bassal, menyebutkan bahwa serangan tersebut melibatkan tembakan artileri besar yang menghantam Sekolah Al-Mufti, yang saat itu menampung ratusan pengungsi dari berbagai bagian Jalur Gaza.
Lebih dari 2,4 juta penduduk di Jalur Gaza yang terkepung telah mengalami pengungsian akibat konflik yang semakin intensif sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Sebelum insiden terbaru ini, serangan udara Israel di sebuah sekolah di Deir el-Balah juga telah menewaskan sedikitnya 28 orang.
Militer Israel mengklaim sedang menyelidiki laporan serangan tersebut, namun mereka secara rutin menuduh Hamas menggunakan gedung sekolah sebagai tempat persembunyian. Tuduhan ini dibantah oleh kelompok militan Palestina. Selama setahun terakhir, kementerian kesehatan Gaza melaporkan bahwa sedikitnya 42.227 orang, mayoritas warga sipil, telah tewas akibat serangan Israel.
Konflik ini dimulai dengan serangan paling mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober, yang mengakibatkan kematian 1.206 orang, sebagian besar di antaranya adalah warga sipil, menurut penghitungan AFP. Angka-angka tersebut diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai dapat diandalkan, menggambarkan dampak tragis dari konflik yang berkepanjangan ini.
Discussion about this post