JAKARTA | BARATNEWS.CO – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi, akrab disapa Gus Fahrur, menilai penangguhan penahanan mahasiswi ITB, inisial SSS, adalah langkah positif. Penangguhan ini ihwal meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.
“Saya kira itu langkah yang positif. Yang bersangkutan juga sudah menyampaikan permintaan maaf. Ini bisa menjadi pelajaran agar tidak terulang di masa mendatang,” ujar Gus Fahrur, dalam keterangannya diterima Baratnews.co Selasa (13/5/2025).
Gus Fahrur menekankan pentingnya menghormati pemimpin negara. Menurutnya, kritik tetap diperbolehkan, selama disampaikan dengan cara beradab.
“Siapa pun pemimpinnya, wajib kita hormati. Ini merupakan ajaran dalam Al-Qur’an dan hadis. Ketaatan kepada pemimpin yang sah adalah bagian dari menjaga ketertiban dan keamanan demi kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Diketahui sebelumnya, Bareskrim Polri memutuskan untuk menangguhkan penahanan SSS. Keputusan tersebut diambil dengan pertimbangan aspek kemanusiaan dan agar yang bersangkutan bisa melanjutkan pendidikan. (*)
Discussion about this post