BANDA ACEH | BARATNEWS.CO – Polda Aceh menyikapi kasus keterlibatan Ipda Yohanda Fajri terkait diduga melakukan aborsi terhadap pacarnya berinisial VFA. Akibat perbuatan itu, Polda Aceh menjatuhkan hukuman sanksi etik kepada YF.
Kapolda Aceh melalui Kabid Humas Kombes Joko Krisdiyanto, mengatakan hukuman dijatuhkan kepada YF sesuai aturan berlaku pada Pasal 348 KUHP tentang Aborsi dan UU Kesehatan Tahun 2023 Pasal 60 tentang aborsi.
“Polda Aceh berkomitmen menegakkan hukum secara profesional sesuai aturan hukum yang berlaku, dan menangani kasus ini dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas,” kata Joko, Rabu (12/2/2025).
Menurutnya, sebagai langkah awal Polda Aceh telah mencopot Ipda YF dari jabatannya di Polres Bireuen dan menjatuhkan sanksi etik yang tengah dalam proses pemeriksaan oleh Bidpropam.
Selain itu, Polda Aceh juga akan menindaklanjuti aspek hukum lainnya dengan tetap mempertimbangkan unsur keadilan bagi semua pihak yang terlibat.
“Dalam konteks kasus ini, penyelidikan lebih lanjut dilakukan untuk memastikan apakah terdapat unsur pemaksaan dalam tindakan aborsi yang terjadi,” ujarnya.
Joko menegaskan, kepolisian tidak akan mentoleransi pelanggaran hukum dan akan terus bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Komisi III DPR RI, serta lembaga perlindungan perempuan dan anak.
Hal itu dilakukan, guna memastikan bahwa kasus tersebut diselesaikan secara adil dan transparan.
Dalam rangka penyelesaian kasus ini, jelas Joko, Polda Aceh telah melakukan proses mediasi antara pihak-pihak terkait untuk memberikan solusi yang terbaik bagi korban.
Mediasi dilakukan dengan tetap memperhatikan kepentingan korban serta memastikan bahwa hak-haknya tetap dilindungi.
“Kepolisian berkomitmen dalam menegakkan hukum secara presisi, profesional, melindungi hak-hak korban, serta memastikan bahwa setiap bentuk kekerasan seksual mendapatkan penanganan yang sesuai dengan prinsip keadilan dan transparansi,” jelasnya.
Joko juga menyampaikan bahwa Polda Aceh akan terus memberikan informasi akurat mengenai perkembangan kasus ini sebagai bentuk keterbukaan.
“Polda Aceh akan memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang telah dan akan diambil,” katanya.
Sebagaimana diketahui, kasus Ipda YF ini beberapa pekan terakhir ramai diperbincangkan di jagat maya.
YF diduga memaksa pacarnya berinisial VFA yang berprofesi sebagai pramugari untuk melakukan aborsi kandungannya.(*)
Discussion about this post