JAKARTA | BARATNEWS.CO – SIM atau Surat Izin Mengemudi merupakan dokumen yang penting bagi pengendara baik sepeda motor ataupun mobil. SIM mempunyai masa berlaku 5 tahun setelah tanggal diterbitkannya SIM tersebut dan tidak berlaku seumur hidup.
Dengan demikian, pemilik SIM diharuskan untuk memperpanjang SIM setiap 5 tahun sekali.
Mengapa SIM tidak berlaku seumur hidup?
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjelaskan wacana pemberlakuan SIM untuk seumur hidup tidak bisa diberlakukan karena beberapa pertimbangan. Antaranya, SIM diperoleh dan dapat diperpanjang berdasarkan pengujian.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, bahwa SIM tidak bersifat seumur hidup bukan karena produk administratif. SIM harus diperpanjang selama 5 tahun sekali karena berdasar atas keterampilan yang setiap 5 tahun harus diuji.
“SIM itu bukan produk administratif, SIM itu adalah kompetensi terhadap keterampilan berkendara,” kata Kakorlantas, dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).
Selain itu, perpanjangan juga untuk memberikan data koreksi kepada Kepolisian. Karena pada jangka waktu tersebut, pemilik SIM bisa berubah identitas ataupun alamat.
“Dalam 5 tahun ini, kemungkinan sudah ada berganti identitas alamat dan sebagainya,” jelasnya.
Kakorlantas menerangkan, bahwa SIM berlaku seumur hidup juga telah ditolak oleh Mahkamah Konstitusi (MK) pada 14 September 2023 lalu. “Jadi kita berpatokan dengan itu,” imbuhnya.
Di samping itu, disebutkan Kakorlantas, jika pemilik SIM telah mencapai jumlah batas point maksimal melakukan pelanggaran lalu lintas, maka wajib melakukan uji SIM ulang atau dicabut kepemilikan SIM nya.
“Orang yang dapat SIM itu diberikan 12 point. Kemudian dipotong ketika melakukan pelanggaran ringan 1 point, pelanggaran sedang 3 point, dan pelanggaran berat 5 point. Kalau dalam setahun point itu habis, harus diuji ulang dan dicabut sementara SIM nya,” terang Kakorlantas. (*)
Discussion about this post